-------- ^^
Banyak orang (manusia) tertipu dengan dua nikmat, yaitu
nikmat sehat dan nikmat waktu luang.
Yang selalu terabaikan oleh kita manusia adalah
1. Berdzikir
2. Melakukan apa yang Allaah sukai
3. Mengerjakan Sunnah
4. Tholibul ‘ilmi syar’iyah
Yang selalu terabaikan oleh kita manusia adalah
1. Berdzikir
2. Melakukan apa yang Allaah sukai
3. Mengerjakan Sunnah
4. Tholibul ‘ilmi syar’iyah
1. Barangsiapa yang
melapangkan urusan seorang mukmin, maka Allaah akan memudahklan urusan dunia
dan akhirat.
2. Barangsiapa yang memudahkan
orang yang kesulitan dalam hutang, maka Allaah akan memudahkan urusannya dunia
dan akhirat
3. Dan barangsiapa yang
menutup aib seorang mukmin, maka Allaah akan menutup aibnya dunia akhirat
4. Allaah akan menolongmu selama kamu menolong saudaramu (Yang kudu
diingat adalah, jangan pernah sekalipun menyebut-nyebut apa yang sudah kita
berikan)
“Sebaik-baik sedekah adalah yang diberi kepada saudara (famili) yang bermusuhan dengan kita”
“Sebaik-baik sedekah adalah yang diberi kepada saudara (famili) yang bermusuhan dengan kita”
5. Barangsiapa yang menuntut
ilmu, maka Allaah akan memudahkan jalannya ke Syurga. Jika kita menuntut ilmu
dengan sungguh-sungguh maka Allaah berikan ia pemahaman.
6. Barangsiapa berkumpul
dimesjid-mesjid Allaah untuk membaca kitabullah (menuntut ilmu), ikhlas karena
Allaah maka Allaah akan memberikan ketenangan dalam hati.
“Orang yang paling bahagia didunia ini adalah orang yang menuntut ilmu-ilmu syar’i.”
“Allaah memberikan rahmat kepada orang-orang yang menuntut ilmu, mereka dikelilingi oleh para Malaikat. Malaikat mengepakkan sayapnya dan ridho kepada orang-orang yang menuntut ilmu.”
“Orang yang paling bahagia didunia ini adalah orang yang menuntut ilmu-ilmu syar’i.”
“Allaah memberikan rahmat kepada orang-orang yang menuntut ilmu, mereka dikelilingi oleh para Malaikat. Malaikat mengepakkan sayapnya dan ridho kepada orang-orang yang menuntut ilmu.”
7. Barangsiapa yang lambat
amalnya, tidak dapat dikejar nasabnya. (Yang penting Iman dan Amal sholih ^^)
Ustadz juga menyampaikan,
“Semakin baik akhlak seseorang, semakin sempurna imannya.” Subhanallaah . . . :D
“Semakin baik akhlak seseorang, semakin sempurna imannya.” Subhanallaah . . . :D
Adab Menuntut Ilmu
1. Ikhlas (Mengikhlaskan
ibadah karena Allaah)
Syarat diterimanya amal ada dua, yaitu Ikhlas dan i’tiba ( Mencontoh Rasul). Selain itu juga menghindarkan diri kita dari riya
Ada 3 golongan pertama yang akan merasakan lebih dulu dipanaskan di neraka, hal ini disebabkan karena mereka tidak ikhlas karena Allaah dalam melakukan amalan dibawah ini, yaitu:
a. Belajar ilmu syar’i
b. Orang-orang yang berjihad
c. Orang-orang yang shodaqoh
Nah. . . . jika kita tidak ingin merasakan panasnya api neraka lebih dahulu karena ketidakikhlasan kita dalam beribadah, maka perbaikilah selalu niat kita karena Allaah setiap melakukan sesuatu, apapun itu :)
Syarat diterimanya amal ada dua, yaitu Ikhlas dan i’tiba ( Mencontoh Rasul). Selain itu juga menghindarkan diri kita dari riya
Ada 3 golongan pertama yang akan merasakan lebih dulu dipanaskan di neraka, hal ini disebabkan karena mereka tidak ikhlas karena Allaah dalam melakukan amalan dibawah ini, yaitu:
a. Belajar ilmu syar’i
b. Orang-orang yang berjihad
c. Orang-orang yang shodaqoh
Nah. . . . jika kita tidak ingin merasakan panasnya api neraka lebih dahulu karena ketidakikhlasan kita dalam beribadah, maka perbaikilah selalu niat kita karena Allaah setiap melakukan sesuatu, apapun itu :)
2. Memohonkan ilmu yang
bermanfaat kepada Allaah
3. Sungguh-sungguh dalam
tholibul ilmi, agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Karena tanpa kesungguhan,
kita tidak akan mendapatkan ilmu.
Membaca – menghapal ~ juga kudu sungguh-sungguh. Sebagai hamba, minta tolonglah pada Allaah, Rabb Yang Maha pemberi. Dan janganlah kita bersikap lemah :)
Membaca – menghapal ~ juga kudu sungguh-sungguh. Sebagai hamba, minta tolonglah pada Allaah, Rabb Yang Maha pemberi. Dan janganlah kita bersikap lemah :)
4. Menjauhkan diri dari
perbuatan dosa dan maksiat.
Dosa besar yang paling besar adalah durhaka pada orangtua. Dan dosa yang selalunya dianggap remeh adalah “Ghibah”
Dosa besar yang paling besar adalah durhaka pada orangtua. Dan dosa yang selalunya dianggap remeh adalah “Ghibah”
5. Tidak boleh sombong
6. Memperhatikan apa yang
disampaikan oleh ustadz/ Syaikh/ Guru, dsb.
7. Mendengarkan dengan baik,
diam/ tidak ribut, Hp di silentkan, dsb.
8. Berusaha memahami apa yang
disampaikan
9. Berusaha untuk menghapal
apa yang disampaikan
10. Mencatat ilmu tersebut. “Ikatlah
ilmu dengan menuliskannya”
11. Mengamalkannya.
“Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan; tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan; tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia habiskan; dan tentang tubuhnya – capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (Hadits Shohih, HR. Tirmidzi no. 2417, ad Darimi [1/135] dan Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 7397 dari sahabat Abu Barzah . . .)
“Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan; tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan; tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia habiskan; dan tentang tubuhnya – capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (Hadits Shohih, HR. Tirmidzi no. 2417, ad Darimi [1/135] dan Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 7397 dari sahabat Abu Barzah . . .)
12. Da’wah
Setelah diamalkan, maka dida’wahkan. Minimal untuk diri kita dan keluarga kita sendiri.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6)
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf: 108)
Setelah diamalkan, maka dida’wahkan. Minimal untuk diri kita dan keluarga kita sendiri.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6)
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf: 108)
Adab terhadap Rasul
1. Mengimani beliau sebagai
Nabi dan Rasul, sebagai pemberi peringatan
2. Wajib mencintai Rasul lebih
dari lkecintaan kepada diri sendiri, orangtua, anak, dll
3. Menaati Rasul
4. Meneladani Rasul
5. Wajib i’ttiba hanya kepada
Rasul
6. Banyak bersholawat kepada
Rasul
7. Tidak boleh bersholawat
dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasul
Adab terhadap Orangtua
1. Berbakti dan menaati
keduanya
2. Merendahkan diri dihadapan
keduanya
3. Berdoa untuk keduanya
4. Memenuhi segala
kebutuhannya
5. Berbakti dan menyambung
kekerabatan
Adab terhadap Diri sendiri
1. Harus meyakini bahwa
menuntut ilmu adalah Ibadah
“Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. At Taubah: 22)
“Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. At Taubah: 22)
2. Harus memperhatikan
penyucian jiwa yang membawanya kepada ketaatan dan menjauhkannya dari maksiat
(Tadzkiatunnufs)
“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah, mengetahui siapa orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 166)
“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah, mengetahui siapa orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 166)
3. Mengikuti dan meneladani para sahabat
4. Menghiasi diri dengan adab yang baik
5. Selalu mengintrospeksi diri
6. Menghiasi diri dengan rasa takut kepada Allaah
secara lahir dan bathin, menjaga syari’at-syariat islam.
“Inti Ilmu adalah rasa takut kepada Allaah”
“Inti Ilmu adalah rasa takut kepada Allaah”
7. Hiasilah dirimu dengan merasa selalu diawasi oleh
Allaah Subahanwata’ala.
8. Bersikap qana’ah dan Zuhud.
!!! Jangan jadi beban orang lain!!! :D
!!! Jangan jadi beban orang lain!!! :D
Adab kepada karib kerabat
1. Mengetahui hak-hak
kekerabatan, yaitu kewajiban menyambung silaturrahim
2. Mengunjungi mereka, memberi
hadiah, berkata yang baik
3. Bersabar atas gangguan
mereka dan memaafkan
4. Membantu kebutuhan mereka
dan bersedekahlah
5. Memperhatikan petunjuk
islam dalam tingkatan prioritas menyambung kekerabatan
Adab terhadap tetangga dan masyarakat
1. Mengetahui hak-hak mereka
dan melaksanakannya
2. Beretika dengan adab-adab
islam ketika bertemu dengan mengucapkan salam, wajah berseri, dll
3. Menghormati mereka berbuat
kebaikan
4. Membimbing mereka dengan
lemah lembut
5. Tidak boleh mengganggu
mereka, tidak menyakiti mereka dengan lisan
6. Sabar atas sikap ketidaktahuan
mereka dan gangguan mereka
7. Berusaha menghadapi sikap buruk mereka dengan kebaikan.
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”
Adab terhadap Guru
1. Sebelum menuntut ilmu
hendaklah seorang pelajar melihat dan beristikharah kepada Allaah tentang orang
yang akan dijadikannya sebagai seorang guru
2. Menghormati dan memuliakan
kedudukannya
3. Memulai dengan mengucapkan
salam, meminta izin ketika akan duduk atau pergi dari majelis ilmu karena ada
keperluan
4. Hendaklah ia duduk di
majelis ilmu dengan cara duduk seorang pelajar, dengan penuh adab
5. Berbaik sangka apabila guru
memberikan hukuman kepadanya
6. Tidak boleh sombong/ malu
untuk bertanya kepada gurunya
7. Mengikuti akhlak baik,
perilaku yang terpuji
8. Mendatangi majelis ilmu
lebih awal daripada gurunya
9. Seorang penuntut ilmu harus
berusaha memperhatikan apa yang disampaikan guru
10. Seorang penuntut ilmu
(murid) harus membalas kebaikan gurunya.
“Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar Rahman: 60)
Sumber: motivasyifa.blogspot.com