Selasa, 31 Desember 2013

Adab dan Akhlaq Penuntut Ilmu

Berikut uraian ringkas dauroh terkait adab dan akhlak penuntut ilmu.

-------- ^^
Banyak orang (manusia) tertipu dengan dua nikmat, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang.
Yang selalu terabaikan oleh kita manusia adalah
1. Berdzikir
2. Melakukan apa yang Allaah sukai
3. Mengerjakan Sunnah
4. Tholibul ‘ilmi syar’iyah
 
1.  Barangsiapa yang melapangkan urusan seorang mukmin, maka Allaah akan memudahklan urusan dunia dan akhirat.
2. Barangsiapa yang memudahkan orang yang kesulitan dalam hutang, maka Allaah akan memudahkan urusannya dunia dan akhirat
3. Dan barangsiapa yang menutup aib seorang mukmin, maka Allaah akan menutup aibnya dunia akhirat
4. Allaah akan menolongmu selama kamu menolong saudaramu (Yang kudu diingat adalah, jangan pernah sekalipun menyebut-nyebut apa yang sudah kita berikan) 

“Sebaik-baik sedekah adalah yang diberi kepada saudara (famili) yang bermusuhan dengan kita”
5. Barangsiapa yang menuntut ilmu, maka Allaah akan memudahkan jalannya ke Syurga. Jika kita menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh maka Allaah berikan ia pemahaman.
6. Barangsiapa berkumpul dimesjid-mesjid Allaah untuk membaca kitabullah (menuntut ilmu), ikhlas karena Allaah maka Allaah akan memberikan ketenangan dalam hati.

“Orang yang paling bahagia didunia ini adalah orang yang menuntut ilmu-ilmu syar’i.”
“Allaah memberikan rahmat kepada orang-orang yang menuntut ilmu, mereka dikelilingi oleh para Malaikat. Malaikat mengepakkan sayapnya dan ridho kepada orang-orang yang menuntut ilmu.”
7. Barangsiapa yang lambat amalnya, tidak dapat dikejar nasabnya. (Yang penting Iman dan Amal sholih ^^)
Ustadz juga menyampaikan,
“Semakin baik akhlak seseorang, semakin sempurna imannya.” Subhanallaah . . . :D
Adab Menuntut Ilmu
1. Ikhlas (Mengikhlaskan ibadah karena Allaah)
Syarat diterimanya amal ada dua, yaitu Ikhlas dan i’tiba ( Mencontoh Rasul). Selain itu juga menghindarkan diri kita dari riya
Ada 3 golongan pertama yang akan merasakan lebih dulu dipanaskan di neraka, hal ini disebabkan karena mereka tidak ikhlas karena Allaah dalam melakukan amalan dibawah ini, yaitu:

a. Belajar ilmu syar’i
b. Orang-orang yang berjihad
c. Orang-orang yang shodaqoh

Nah. . . . jika kita tidak ingin merasakan panasnya api neraka lebih dahulu karena ketidakikhlasan kita dalam beribadah, maka perbaikilah selalu niat kita karena Allaah setiap melakukan sesuatu, apapun itu :)
2. Memohonkan ilmu yang bermanfaat kepada Allaah
3. Sungguh-sungguh dalam tholibul ilmi, agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Karena tanpa kesungguhan, kita tidak akan mendapatkan ilmu.
Membaca – menghapal ~ juga kudu sungguh-sungguh. Sebagai hamba, minta tolonglah pada Allaah, Rabb Yang Maha pemberi. Dan janganlah kita bersikap lemah :)
4. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.
Dosa besar yang paling besar adalah durhaka pada orangtua. Dan dosa yang selalunya dianggap remeh adalah “Ghibah”
5. Tidak boleh sombong
6.  Memperhatikan apa yang disampaikan oleh ustadz/ Syaikh/ Guru, dsb.
7. Mendengarkan dengan baik, diam/ tidak ribut, Hp di silentkan, dsb.
8. Berusaha memahami apa yang disampaikan
9. Berusaha untuk menghapal apa yang disampaikan
10. Mencatat ilmu tersebut. “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”
11.  Mengamalkannya.

“Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan; tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan; tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia habiskan; dan tentang tubuhnya – capek dan letihnya- untuk apa ia gunakan.” (Hadits Shohih, HR. Tirmidzi no. 2417, ad Darimi [1/135] dan Abu Ya’la dalam Musnadnya no. 7397 dari sahabat Abu Barzah . . .)


12. Da’wah
Setelah diamalkan, maka dida’wahkan. Minimal untuk diri kita dan keluarga kita sendiri.


“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6)

“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf: 108)
Adab terhadap Rasul
1. Mengimani beliau sebagai Nabi dan Rasul, sebagai pemberi peringatan
2. Wajib mencintai Rasul lebih dari lkecintaan kepada diri sendiri, orangtua, anak, dll
3. Menaati Rasul
4. Meneladani Rasul
5. Wajib i’ttiba hanya kepada Rasul
6.  Banyak bersholawat kepada Rasul
7.  Tidak boleh bersholawat dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasul

Adab terhadap Orangtua
1. Berbakti dan menaati keduanya
2. Merendahkan diri dihadapan keduanya
3. Berdoa untuk keduanya
4. Memenuhi segala kebutuhannya
5. Berbakti dan menyambung kekerabatan
Adab terhadap Diri sendiri
1. Harus meyakini bahwa menuntut ilmu adalah Ibadah

“Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. At Taubah: 22)


2.  Harus memperhatikan penyucian jiwa yang membawanya kepada ketaatan dan menjauhkannya dari maksiat (Tadzkiatunnufs)

    “Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah, mengetahui  siapa orang-orang yang beriman.  (QS. Ali Imran: 166)

3.  Mengikuti dan meneladani para sahabat
4.  Menghiasi diri dengan adab yang baik
5.  Selalu mengintrospeksi diri
6.  Menghiasi diri dengan rasa takut kepada Allaah secara lahir dan bathin, menjaga syari’at-syariat islam.
Inti Ilmu adalah rasa takut kepada Allaah
7. Hiasilah dirimu dengan merasa selalu diawasi oleh Allaah Subahanwata’ala.
8. Bersikap qana’ah dan Zuhud.
!!! Jangan jadi beban orang lain!!! :D



Adab kepada karib kerabat
1. Mengetahui hak-hak kekerabatan, yaitu kewajiban menyambung silaturrahim
2.  Mengunjungi mereka, memberi hadiah, berkata yang baik
3.  Bersabar atas gangguan mereka dan memaafkan
4.  Membantu kebutuhan mereka dan bersedekahlah
5.  Memperhatikan petunjuk islam dalam tingkatan prioritas menyambung kekerabatan


Adab terhadap tetangga dan masyarakat
1. Mengetahui hak-hak mereka dan melaksanakannya
2. Beretika dengan adab-adab islam ketika bertemu dengan mengucapkan salam, wajah berseri, dll
3. Menghormati mereka berbuat kebaikan
4. Membimbing mereka dengan lemah lembut
5. Tidak boleh mengganggu mereka, tidak menyakiti mereka dengan lisan
6. Sabar atas sikap ketidaktahuan mereka dan gangguan mereka
7.  Berusaha menghadapi sikap buruk mereka dengan kebaikan.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”

Adab terhadap Guru
1. Sebelum menuntut ilmu hendaklah seorang pelajar melihat dan beristikharah kepada Allaah tentang orang yang akan dijadikannya sebagai seorang guru
2. Menghormati dan memuliakan kedudukannya
3. Memulai dengan mengucapkan salam, meminta izin ketika akan duduk atau pergi dari majelis ilmu karena ada keperluan
4. Hendaklah ia duduk di majelis ilmu dengan cara duduk seorang pelajar, dengan penuh adab
5. Berbaik sangka apabila guru memberikan hukuman kepadanya
6. Tidak boleh sombong/ malu untuk bertanya kepada gurunya
7. Mengikuti akhlak baik, perilaku yang terpuji
8. Mendatangi majelis ilmu lebih awal daripada gurunya
9. Seorang penuntut ilmu harus berusaha memperhatikan apa yang disampaikan guru
10. Seorang penuntut ilmu (murid) harus membalas kebaikan gurunya.

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Ar Rahman: 60)
 
Sumber: motivasyifa.blogspot.com

1 komentar: