“Apakah ada sepeda yang bisa digunakan untuk tugas mengantar barang?”
Pemilik toko menjawab dengan antusias, “Wah, kami tidak menyediakan sepeda, tetapi…..” Sebelum pemilik toko menyelesaikan jawabannya, remaja itu sudah permisi pergi karena mendengar tak ada sepeda. Katanya, “Kalau begitu saya tidak jadi melamar pekerjaan ini.”
Dua jam kemudian, remaja lain datang melamar. Setelah tahu jenis pekerjaan yang ditawarkan, si anak pun setuju untuk mulai bekerja di sana. Pemilik toko bertanya keheranan, “Apakah kamu tak mau tahu dulu berapa gajimu di sini?”
Remaja itu menjawab, “Saya lihat bapak orang bijaksana, pasti akan memberi gaji yang layak. Saya membutuhkan pekerjaan ini untuk membantu ibu saya. Bisa mengisi lowongan pekerjaan ini saja, saya sudah senang sekali.”
Pemilik toko senang melihat kesungguhan remaja tersebut. Lalu katanya, “Tadi ada remaja seusiamu yang melamar pekerjaan ini. Saat saya sedang menjawab pertanyaan keenamnya, yaitu adakah sepeda yang disediakan untuk pengantaran barang dan saya jawab tidak ada, dia langsung pergi.....”
Pemilik toko melanjutkan dengan senyum ramah, “Saya memang tidak menyediakan sepeda, tetapi ada sebuah motor baru untuk mengantarkan barang.”
Dalam bekerja, yang kita butuhkan bukan sekadar menuntut apa yang akan kita terima, tetapi harus dimulai dengan apa yang mampu kita beri. Sebenarnya, kita bekerja bukan untuk atasan atau bos, tetapi kita bekerja untuk diri kita sendiri sesuai tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan. Saya percaya, dengan sikap mental seperti itu, kemajuan karier akan terbangun secara mantap! Salam sukses, LuarBiasa!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar