Senin, 13 Januari 2014

13 Kebiasaan Buruk yang Wajib Dihentikan (I)

Kebiasaan buruk (Foto:Magforwomen)
UNTUK urusan kulit, wanita akan melakukan segala cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang ideal. Namun, ada kalanya Anda tidak menyadari jika melakukan kesalahan dalam perawatan kecantikan. Ini bisa benar-benar bisa menjadi kabar buruk untuk kulit Anda.

Berikut adalah beberapa kebiasaan perawatan kulit yang tidak baik bagi Anda, seperti dilansir Magforwomen.

Menggunakan produk yang salah


Tidak cukup mengenakan produk kecantikan pada pada kulit. Pastikan juga jika, produk yang gunakan sesuai untuk jenis kulit Anda. Banyak orang membuat kesalahan dengan mengambil saran satu sama lain dan berasumsi bahwa apa yang baik pada orang lain juga akan baik bagi diri mereka sendiri. Kenali jenis kulit Anda dengan baik dan minta dokter kulit sebelum menempelkan produk perawatan kulit tertentu.

Tidak menerapkan tabir surya pada beberapa daerah


Menggunakan tabir surya sangat penting jika Anda serius merawat kulit. Namun, tidak hanya cukup dioleskan pada wajah. Anda harus pahami bahwa, bagian tubuh manapun yang terkena sinar matahari harus dilindungi dengan tabir surya yang baik. Jadi, jangan abaikan lengan, jari, leher, telinga, bahu, dll.

Menggunakan produk kadaluarsa


Ada sejumlah orang yang tidak peduli menggunakan produk perawatan kulit kadaluarsa. Ini bisa menjadi kesalahan besar dan memperburuk kulit Anda. Hilangkan kebiasaan menggunakan produk kadaluarsa sesegera mungkin. Jika tidak, praktek semacam ini dapat menyebabkan ruam atau infeksi kulit.

 Mengabaikan leher dan dada


Bagi kebanyakan dari kita, perawatan kulit berakhir di garis rahang. Anda harus mengubah kebiasaan ini. So, pada saat Anda memakai tabir surya, krim wajah, serum, exfoliating scrub, dll, pastikan Anda turun membersihkan leher dan dada.

Menyepelekan tahi lalat atau kutil


Tidak memeriksa tahi lalat yang tiba-tiba muncul bisa berubah menjadi kesalahan besar. Penting melakukan tes kulit setidaknya sekali setahun dengan bantuan dokter kulit. Sementara di rumah, Anda dapat melakukan aksi pemeriksaan rutinitas pemeriksaan sendiri setiap bulan. Ikuti insting dan jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak benar, kunjungi dokter kulit Anda sesegera mungkin.

Berbagi make up dengan orang lain


Berbagi make up dengan orang lain adalah big no-no. Selain menyebarkan/terkena infeksi kulit, produk make-up orang lain mungkin tidak sesuai dengan kulit Anda. Selain itu, ekstra hati-hatilah dengan tidak berbagi make-up dengan orang lain.(Bersambung)

Sumber: lifestyle.okezone.com

Tetap Bekerja pada Senin "Kejepit"? Lihat Prakiraan Cuaca Ini Dahulu

AFP PHOTO / ROMEO GACAD Awan mendung menyelimuti kawasan Ibu Kota Jakarta, 9 Juni 2013. Indonesia secara teratur terkena banjir dan tanah longsor yang mematikan, dan hujan lebat yang menyebabkan banjir di ibu kota pada bulan Januari yang menewaskan 32 orang.
Banyak karyawan yang mendapatkan libur atau mengambil cuti pada Senin (13/1/2014) besok yang dianggap hari kejepit. Namun, banyak pula yang masih harus tetap menunaikan kewajiban kerja seperti biasa.

Bagi yang masih harus bekerja, prakiraan cuaca mungkin berguna. Minggu (12/1/2014), sejumlah wilayah duguyur hujan seharian. Bila Senin ternyata masih ada potensi hujan, tentu yang wajib bekerja mesti waspada.

Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Edvin Aldrian, mengungkapkan bahwa hujan yang mengguyur sejumlah wilayah pada Minggu terkait dengan pecahnya pusat tekanan rendah di barat daya Jawa.

Sebelumnya, pusaran pusat tekanan rendah tersebut menarik uap air yang terbentuk sehingga wilayah seperti Jawa relatif kering. Karena pecahnya pusaran itu, tak ada yang menarik uap air sehingga hujan maksimum.

Dihubungi Kompas.com, Minggu, dan ditanya tentang kemungkinan pengaruh pecahnya pusaran Sabtu, Edvin mengatakan, "Kemungkinan pengaruhnya masih terasa karena energinya masih besar."

Edvin mengungkapkan, saat ini pusaran tekanan rendah juga terdapat di wilayah selatan Nusa Tenggara Barat dan diprakirakan akan tumbuh menjadi siklon. "Kalau siklon di NTB ini jadi (terbentuk), baru ada faktor penarik lain sehingga energi terbagi," jelas Edvin.

Dampak pengaruh pecahnya pusaran masih akan terasa di sejumlah wilayah, termasuk kawasan tersibuk seperti Jabodetabek serta daerah lain di Jawa bagian barat. Kemungkinan, jika siklon di NTB terbentuk, curah hujan bisa berkurang.

Menurut prakiraan terakhir BMKG pada Minggu pukul 17.34 WIB, wilayah Jabodetabek masih berpotensi untuk mengalami hujan ringan hingga lebat sepanjang Senin. Bogor diprakirakan mengalami hujan lebat pada Senin pagi.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan BMKG terakhir pada Minggu pukul 21.20 WIB, secara umum wilayah Indonesia akan mengalami hujan ringan hingga sedang, kecuali Banda Aceh yang mungkin hanya akan berawan.

Lebih lanjut tentang prakiraan cuaca sepanjang Senin bisa dilihat di tautan ini. Bagi yang pada hari Senin "kejepit" tetap bekerja, persiapan perjalanan dan kewaspadaan saat berkendara mutlak diperlukan.

Sumber: sains.kompas.com

Hal Yang Akan Terjadi Setelah Kamu Tua

Oh, Anda harap Anda bisa menghalangi diri Anda menuju proses penuaan! Tapi sayangnya hal itu sulit terjadi. Dan seandainya bisa, Anda akan melibatkan berbagai macam bahan kimia, prosedur menyakitkan, dan kehilangan banyak uang dalam prosesnya. Dan ketika semua sudah dilalui, Anda mungkin hanya dapat menghambat penuaan sedikit saja, tetapi sang waktu akan terus berjalan.


Berikut ini 7 hal yang terjadi jika Anda menua… Hal-hal yang mungkin belum pernah Anda ketahui dari siapapun. Bersiap-siaplah.

Rambut di wajah Anda
Mengapa Anda jadi memiliki lebih banyak rambut di wajah daripada waktu Anda berusia 20 tahun? Jawabannya: hormon. Ada minoritas wanita dari segala usia ada yang tumbuh rambut di kumis dan dagu mereka, hal itu disebabkan karena ketidakseimbangan genetis. Tetapi wanita yang memiliki rambut di wajah yang lebih banyak, biasanya memiliki masalah hormon. Ketika Anda bertambah tua, tubuh Anda kehilangan estrogen; tetapi testosterone secara berbalikan membuat Anda menumbuhkan rambut-rambut di tempat-tempat para lelaki biasanya menumbuhkannya.

Jika Anda memiliki rambut di kumis atau di dagu, boleh-boleh saja untuk mencukurnya (tetapi jangan dicabut, karena bisa menyebabkan iritasi dan bengkak). Pengangkatan rambut lewat laser juga bisa diterapkan, tetapi bisa menyebabkan hiperpigmentasi dan peradangan. Selain itu prosedur elektrolisis—menggunakan panas dari listrik untuk menghancurkan folikel rambut Anda—juga bisa dilakukan, meski kurang baik untuk area yang terlalu luas.

Rambut (yang tadinya ada) di kepala Anda
Siapkan topi karena Anda akan dihadapkan pada fakta menyebalkan ini: Lima puluh persen dari wanita yang telah menopause mengalami semakin menipisnya rambut di kepala mereka. Setelah berusia 50 tahun, wanita dan pria sama-sama menderita semakin menipisnya rambut yang mengarah pada kebotakan. Alasannya lagi-lagi kehilangan estrogen, hormon yang melindungi rambut Anda. Rambut Anda memang rontok setiap harinya, tetapi kerontokkan tersebut dianggap serius jika Anda mulai melihat kebotakan atau garis rambut Anda semakin melebar.

Jika itu terjadi, cobalah untuk tidak ‘memenuhi’ rambut Anda dengan terlalu banyak produk, karena akan memberatkannya. Hindari juga membelah rambut Anda, baik di tengah maupun di pinggir, karena malah membuat rambut nampak tipis dan rambut akan banyak rontok di belahan tersebut. Gunakan juga sampo yang memberi volume agar rambut terlihat tebal.

Alis mata yang menipis
Apkah alis Anda jadi semakin ‘lancip’? Seperti rambut di kepala, ternyata alis Anda juga makin menipis. Untuk mengatasinya, ada prosedur yang bisa dilakukan, seperti transplantasi alis mata. Perlu dua atau tiga jam untuk melakukannya—mereka akan mengambil folikel rambut di belakang kepala Anda dan menanamnya di alis mata Anda.

Sayangnya, nanti rambut itu akan tumbuh panjang, seperti saat masih di kepala Anda. Sehingga Anda harus rajin-rajin memotongnya. Untuk menghindari penampilan ekstrem ini, lupakan transplantasi dan mulailah menggunakan pensil alis untuk menebalkannya. Lebih murah, mudah, bebas rasa sakit, dan lebih alami.

Hidung dan telinga Anda semakin membesar
Akan ada saat di mana Anda melihat ke cermin suatu pagi dan memperhatikan kejutan yang kurang menyenangkan ini: telinga Anda akan jadi lebih besar dari biasanya. Memang! Telinga kita tumbuh 90 persen pada usia 6 tahun, dan hidung kita hampir tumbuh sempurna saat kita remaja, keduanya akan berubah bentuk dan kelihatan membesar saat kita bertambah tua.

Salah satu teori yang bisa menjelaskan hal itu adalah bahwa hidung memiliki kelenjar sebum, yang memiliki tingkat regenerasi sel-sel yang cukup tinggi sehingga masih potensial untuk terus tumbuh. Yang jelas, hidung dan telinga akan ‘melorot’ saat kita bertambah usia, karena jaringan-jaringan sel (kulit, lemak, dan otot) akan melemah dan tidak lagi mendukung struktur wajah. Ditambah lagi, kehilangan elastisitas dan kolagen akan menyebabkan kulit melorot.

Anda tak dapat mencegah hidung dan telinga Anda melorot, tetapi cobalah meminimalisirnya dengan cara menghindari matahari, menjauhi rokok, mencegah fluktuasi berat badan, dan mulai menggunakan produk yang mengandung retinoids pada usia Anda 20′an.

Gigi yang memanjang
Jika Anda merasa gigi Anda jadi makin panjang saat bertambah usia, itu berarti gusi Anda mulai menyusut dari bagian atas gigi Anda dan menunjukkan sedikit bagian akar gigi. Panjang rata-rata gigi depan adalah 10-12 milimeter. Ketika Anda menua, gigi akan bertambah panjang 15-17 mm. Sama seperti kulit yang kehilangan serat kolagen, jaringan gusi kita juga kehilangan massa.

Cara terbaik untuk menjaganya tetap sehat adalah dengan menjauhi gusi dari bakteri. Anda wajib menyikat gigi dan menggunakan benang gigi paling tidak dua kali dalam sehari. Bakteria dapat menyebabkan penyakit gusi, yang akan membuat penyusutan gusi makin buruk. Hindari juga menyikat gigi dengan kasar karena dapat membuang jaringan gusi.

Tangan Anda jadi berurat dan berbintik-bintik
Memang, saat Anda semakin berumur, akan muncul bintik-bintik usia di tangan Anda. Urat-uratnya pun akan menonjol ke atas, membuat tangan kelihatan seperti bonggol kayu yang sudah tua. Untuk mencegah hal ini, Anda bisa menggunakan produk anti penuaan dini yang sama yang Anda gunakan untuk wajah Anda. Aplikasikan pada tangan Anda produk yang mengandung retinoid, AHA, dan juga sunscreen.

Kaki Anda jadi berbonggol dan berurat
Pada akhirnya, kita semua akan kehilangan elastisitas dan fleksibilitas pada kelenjar-kelenjar lembut—terutama tendon dan ligamen—di kaki. Hal ini akan memunculkan peningkatan tekanan pada tulang, sehingga berpotensi untuk membuat kaki berubah bentuk. Dan ketika tulang berubah bentuk, telapak kaki Anda akan menekuk ke samping (bunion), atau buku-buku kaki Anda akan menekuk dan timbul.

Tendon Achilles (tendon yang berada di atas tumit dan di bawah betis) dapat menegang akibat bertahun-tahun mengenakan high heels. Cara mengatasinya adalah jangan mengenakan high heels kalau Anda tidak perlu mengenakannya. Gunakanlah sepatu yang nyaman (seperti sepatu kasual) jika harus menempuh perjalanan panjang—misalnya berbelanja berjam-jam di mall. Banyak kok sepatu kasualyang tampak cantik di kaki, dan bahkan bisa lebih menarik daripada high heels. Jika kaki Anda sakit, pergilah ke doktor untuk dievaluasi, agar masalahnya tidak memburuk.

Satu tips yang bisa membuat kaki tampak cantik: cobalah mengecat kuku jari kaki Anda dengan warna-warna cerah. Hal itu akan membuat Anda jauh lebih cantik saat melangkah—bahkan tanpa high heels sekalipun!

Sumber: untukku.com

Pentingnya Sholat Khusyu

Assalamualaikum wr.wb

Dari 'Ammar bin Yasir r.huma,ia mendengar Rasullah saw. bersabda, "Sesungguhnya ketika seseorang selesai (dari shalatnya) ia todak mendapatkan pahala kecuali sepersepuluh,sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, dan setengah shalatnya," (Abu Dawud)

Maksudnya, semakin seseorang itu ikhlas dan khusyu' dalam shalatnya, maka pahala yang ia peroleh akan semakin banyak. Ada sebagian orang yang memperoleh pahala sepersepuluh atau setengahnya, bahkan ada yang kurang dari sepersepuluh atau lebih dari setengahnya.


Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Allah memiliki satu takaran khusus untuk menakar shalat fardhu. Jika terdapat kekurangan dalam takaran seseorang, ia akan dituntut pada hari Hisab kelak. Disebutkan dalam hadits bahwa yang petama kali diangkat dari diri manusia adalah khusyu’ dalam shalat sehingga akan terjadi suatu masa ketika tidak didapati lagi orang yang khusyu’ dalam jamaah orang yang shalat.

Wallaikumsallam wr.wb


Sumber: himpunanfadhilahamal.blogspot.com 

Waitomo Glowworm, Gua Ajaib yang Dipenuhi "Kilauan Bintang"

Traveling ke alam bebas dan melihat bintang di langit adalah hal yang wajar. Tapi di Selandia Baru, Anda tak hanya melihat bintang di langit. Kemilau bintang juga bisa turis lihat di dalam gua. Kok bisa?

Adalah Waitomo Glowworm nama gua kapur di Selandia Baru terkenal sebagai tempatnya melihat bintang. Gua ajaib ini berada di luar Waitomo, North Island, Selandia Baru. Ini adalah salah satu destinasi wisata yang sangat populer di sana.

Betapa tidak, masuk ke dalam, turis tak hanya bisa melihat keindahan stalaktit yang mengisi gua. Anda akan dibuat terkesima dengan kemilau cahaya yang ada di langit-langitnya. Persis seperti gemerlap bintang di langit.

Setelah dilihat lebih dekat, ternyata cahaya tersebut berasal dari cacing dengan nama latin Arachnocampa luminosa. Dalam kegelapan, hewan ini akan mengeluarkan cahaya berwarna hijau dan biru.

Gua ini pertama kali ditemukan pada tahun 1887. Saat itu, seorang surveyor asal Inggris ingin mengeksplor gua ditemani penduduk lokal sekaligus Kepala Suku Maori, Tane Tinorau.

Cacing-cacing tersebut menggantung di atas langit gua
Pada awalnya, Tane Tinorau memang sudah mengetahui keberadaan gua, namun belum pernah masuk hingga dalam. Akhirnya, ia dan surveyor Inggris mengeksplor hingga bagian dalam gua. Keduanya membuat rakit dan mengarungi sungai di dalam gua.

Lalu apa yang didapat keduanya sangat mengejutkan. Mereka melihat ada banyak cahaya gemerlap di langit gua, mirip seperti bintang. Sontak keduanya terpesona.

Sadar dengan keunikan Gua Waitomo, akhirnya pada tahun 1889, Tane Tinorau membuka gua untuk wisata. Ia dan istrinya menjadi pemandu saat itu. Biaya yang dipungut kepada wisatawan pun sangat kecil. Baru kemudian pada tahun 1906, administrasi gua diambil alih oleh pemerintah.

Turis akan diajak naik kapal mengarungi sungai, dan tengoklah ke atas, ada banyak cacing bersinar seperti bintang

Jika penasaran, Anda pun bisa berkunjung langsung ke Gua Waitomo Glowworm. Nantinya, setiap turis yang datang akan diajak naik perahu dan mengarungi sungai dalam gua sepanjang 250 meter.

Wisatawan akan dibuat terkesima dengan keindahan gua kapur, lengkap dengan stalaktit di dalamnya. Anda akan dibuat semakin terpesona lewat kemilau cacing yang tinggal di langit-langit gua.

Seorang pemandu juga akan menemani tur gua ini. Mereka akan memberikan informasi mengenai gua kepada seluruh peserta tur, termasuk sejarah gua.

Tidak gratis, wisatawan yang datang akan diminta membayar tiket masuk seharga NZD 48 (Rp 380 ribu) /orang untuk dewasa, dan NZD 21 (Rp 166 ribu) untuk anak-anak usia 4-14 tahun.

Sumber: apakabardunia.com

Minggu, 12 Januari 2014

Sebuah Renungan

Sebuah Renungan [dakwah.glestradio]
Kalau kita mencoba untuk merenung sejenak dan melupakan semua kesibukan sehari-hari maka kita akan menyadari bahwa manusia jaman sekarang ini paling lama umurya 80 tahun. Itu pun sudah termasuk panjang umur. tetapi kita sering lupa akan hal ini sehingga mati-matian mengejar uang, harta, jabatan dan mngeabaikan hati nurani kita. Kita menginjak dan menghina orang yang tidak seberutung kita dan menjilat serta mencari muka terhadap orang kaya dan berpangkat.

Kita menilai orang dari mobil, rumah, harta, atau jabatannya dan bukan pada pribadi seseorang. ini yang membuat kita menjadi orang yang egois, serakah, sombong, matrealistis, dan mebutakan hati nurani kita sendiri. Masing-masing orang bersaing untuk saling melebihi dan pamer kekayaan, pamer ruamah, pamer mobil, dan lai-lain. Padahal itu semua hanya membuat orang tidak seberuntung kita menjadi panas hati dan iri hati.

Untuk itu kita harus sadar dan ingat bahwa hidup ini tidak semata-mata mengejar uang, harta, jabatan, tapi yang utama hidup ini harus kita isi dengan perbuatan-perbuatan yang berguna dan bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Itu semua membuat kita merrasa puas, bahagia, rendah hati dan mempunyai empati terhadap orang yang tidak seberuntung kita.

Rejeki kita tidak akan habis, malahan rejeki kita akan lancar dan tidak terputus jika kita mau berbagi sebagian rejeki kita untuk orang-orang yang memang benar-benar membutuhkan bantuan kita.

Marilah hidup ini kita isi dengan perbuatan-perbuatan yang berguna dan bermanfaat baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.

Sumber: jagatmotivasi.com

Masjid adalah Sumber Kebaikan

“Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (At-Taubah [9]: 17-18)

Mukaddimah
Abdullah bin Abbas menceritakan, ayat ini turun terkait Abbas bin Abdul Muththalib –yang masih musyrik saat itu- ikut tertawan dalam perang Badar bersama musyrikin Makkah. Ketika itu orang-orang Islam lalu datang mencela karena mereka berani memerangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang berujung kepada putusnya tali kerabat di antara mereka.

Menanggapi hal itu Abbas lalu menyanggah, “Kalian ini hanya mampu menyebut kejelekan dan keburukan kami, sedang kalian tak pernah menilai bahkan menyembunyikan kebaikan yang juga ada pada diri kami.”

Mendengar hal itu para Sahabat terlonjak kaget, “Benarkah kalian juga memiliki kebaikan?” Abbas bin Abdul Muththalib menjawab, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang memakmurkan Masjidil Haram, merawat Ka’bah, dan memberi minum para jamaah haji, serta membebaskan para budak dan tawanan.”

Atas celoteh Abbas bin Abdul Muththalib itulah, Allah merespon dengan menurunkan ayat tersebut. (Tafsir al-Munir, Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili)

Makna Ayat
Ayat ini secara tegas menafikan klaim orang-orang di luar Islam yang terkadang mengaku berbuat baik. Terlebih jika mereka mengaitkan kebaikan itu dengan masjid sebagai rumah Allah sekaligus pusat ibadah bagi kaum Muslimin. Sebab, kebaikan itu bersumber dari keimanan sebagai syarat utama sebuah amalan. Sedang kaum musyrikin –dalam ayat ini- justru mengakui sendiri jika mereka adalah kumpulan orang-orang kafir. Suatu kondisi yang hanya menguatkan posisi mereka sebagai penghuni neraka akibat amalan-amalan mereka yang tertolak.

Memakmurkan Masjid
Masjid yang makmur adalah dambaan setiap Muslim. Bagi orang yang pernah menunaikan haji di Baitullah, tentu merasakan pengalaman spiritual yang sangat berkesan ketika shalat di Masjidil Haram. Suasana masjid begitu khusyuk dengan jumlah jamaah yang membludak. Kesakralan masjid yang didukung dengan arsitektur yang sangat megah menjadikan setiap umat Islam harus menanggung rindu dan berharap kapan lagi bisa shalat dengan suasana seperti itu.

Lebih jauh, mufassir ternama Imam at-Thabari menerangkan, perintah memakmurkan masjid tak cukup dengan pengertian bahasa saja. Yaitu membangun masjid dengan megah atau menjaga kebersihan bangunannya. Lebih dari itu, memakmurkan masjid adalah upaya setiap Muslim mendatangi masjid minimal lima kali sehari semalam. Sebab, begitulah syarat utama dalam memakmurkan masjid. Inilah dua makna memakmurkan masjid yang harus berjalan beriringan yang menjadi tanggungjawab atas setiap pribadi Muslim.
Sebuah bangunan masjid yang megah hanya menyisakan pemandangan indah, jika masjid itu kosong dari orang-orang yang menegakkan shalat berjamaah di dalamnya. Ia hanya potret bangunan bisu, jika ternyata masjid itu senyap dari kegiatan taklim dan pembinaan umat. Sebaliknya, kekhusyukan shalat jadi terganggu kalau rumah Allah itu tidak tersentuh perawatan yang baik. Upaya pencerahan umat bisa ternoda hanya karena masalah kebersihan masjid yang tidak beres.

Masjid Tanda Kebaikan
Lewat ayat ini, Allah memberi tuntunan praktis dalam menentukan orang-orang baik di sekitar kita. Hal ini penting, sebab pada dasarnya kodrat manusia tercipta sebagai makhluk sosial. Manusia adalah lemah dan sangat bergantung kepada orang lain dan lingkungannya. Memilih teman dan lingkungan menjadi perkara mendasar, sebab ia berandil kuat kepada pembentukan karakter orang-orang yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu, Nabi bersabda, “Jika kalian melihat orang yang senantiasa datang ke masjid, maka persaksikanlah sesungguhnya ia memiliki modal iman,” (Riwayat Imam Ahmad dan at-Tirmidzi).

Keimanan yang produktif (iman nafi’) dalam jiwa seorang Muslim niscaya melahirkan kebaikan-kebaikan. Sedang ciri utama kebaikan itu tergambar lewat ibadah shalatnya sebagai pokok amalan yang pertama kali dihisab kelak.

Dalam rumus Islam, kebaikan berupa shalat niscaya mampu menghasilkan sekian banyak kebaikan berikutnya. Sebab, shalat yang benar bisa menjadi tameng dalam menolak kemungkaran yang ada di sekitarnya. Sekaligus ia berfungsi sebagai motivator dalam menyeru kepada amalan-amalan makruf yang lain.

Amru bin Makmun al-Audi menambahkan, “Saya hidup bersama beberapa orang Sahabat Nabi, sedang mereka berkata, ‘Sesungguhnya masjid-masjid itu tidak lain adalah rumah-rumah Allah di dunia. Maka tentunya kewajiban Allah untuk memuliakan siapa saja tamu yang datang berkujung ke rumah-Nya.’ (Tafsir Ibnu Katsir, Abu al-Fida Ismail bin Katsir).

Masjid, sekali lagi menjadi solusi pertama dalam mengurai permasalahan umat Islam saat ini. Masjid adalah sentral dari seluruh kebaikan masyarakat yang ada. Sebagaimana lingkungan yang baik juga tercermin dari masjid yang ada di sekitar wilayah itu. Jika masjidnya ramai dengan jamaah yang shalat lima waktu, niscaya orang-orang dan lingkungan masjid itu ikut menjadi baik pula.
Sebaliknya jika masjidnya kosong dari jamaah, maka kita patut heran, kebaikan apa lagi yang dicari selain tumpukan kebaikan yang menanti dalam masjid.

Berburu Hidayah Allah
Bagi seorang Muslim hidayah adalah persoalan nomor satu dalam kehidupan ini. Apalah arti kekayaan dan kesehatan jika orang itu tak beroleh hidayah dari Allah. Apalah arti jerih payah di dunia ini kalau pelaku perbuatan itu tak mengawalinya dengan petunjuk Allah. Sejarah telah membuktikan, kurang apa amalan Abu Thalib dalam menolong dakwah Islam. Seluruh keuntungan perniagaannya ia serahkan semuanya untuk membantu langkah dakwah Nabi yang ketika itu masih terseok di kota Makkah. Pengorbanan apa lagi yang belum dilakukan oleh sang paman tersebut kecuali ia belum merasakan manisnya hidayah Allah. Alhasil, semua yang dilakukan tanpa didasari iman dan hidayah hanya berujung kepada penderitaan dan penyesalan seumur hidup saja.

Keimanan itu lahir setelah datangnya hidayah, sebagaimana ia bisa eksis jika orang tersebut masih mendapatkan curahan hidayah dari Allah Sang Pemberi petunjuk. Di penghujung ayat ini Allah Ta’ala memberikan garansi “mulia” bagi orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid. Hidayah yang selama ini menjadi dambaan setiap Muslim rupanya bisa diraih dengan menegakkan shalat berjamaah di masjid.

Imam as-Sa’di mengomentari, kata ’asa yang berarti semoga (terjadi) jika disandarkan kepada Allah, maka ia bermakna suatu hal yang wajib terlaksana. Jika ada yang bertanya, bagaimana cara merawat iman dan hidayah yang ada pada diri ini?

Maka jawabannya sederhana saja, peliharalah shalat lima waktu secara berjamaah di masjid. Niscaya Allah tak sungkan mencurahkan hidayah-Nya kepada orang-orang yang memakmurkan rumah-Nya. *Masykur, pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Balikpapan
SUARA HIDAYATULLA, MARET 2012

Sumber: majalah.hidayatullah.com

5 Adab Dalam Bepergian (Safar) Agar Perjalanan Anda Bernilai Ibadah

Hidup terus berputar bagaikan roda pedati. Ada yang datang dan ada pula yang pergi, ada suka dan duka yang kesemua itu merupakan ketetapan sang Maha Pencipta. Dunia adalah tempat persinggahan sementara dalam perjalanan menuju akhirat. Oleh karenanya, sepantasnyalah bagi kita mempersiapkan bekal untuk perjalanan panjang tersebut.
 
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”.(QS. Al-Baqarah: 197).
Begitu pula jika ketika kita hendak melakukan perjalanan  di suatu tempat, maka kita harus mempersiapkan bekal. Bekal yang paling utama yang harus di miliki oleh seseorang ketika hendak melakukan suatu perjalanan adalah ilmu. Supaya perjalanannya bisa mendapatkan ridho Allah dan tetap di atas tuntunan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- .
Pembaca yang budiman, safar (perjalanan jauh) tidak bisa lepas dari kehidupan seseorang. safar merupakan suatu kebutuhan manusia, seperti haji, umrah, menuntut ilmu, berbisnis, silatirahmi dengan kelurga, tugas dakwah dan kewajiban lainnya yang mengharuskan adanya safar. Allah -Subhana Wa Ta’ala- tidak membiarkan hambanya hanya asyik berdiam diri di mesjid untuk beribadah kepada-Nya, namun sebaliknya memerintahkan untuk segera menyebar di muka bumi. Allah -Azza Wa Jalla- berfirman,
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.( QS. Al-Jumu’ah :10)

Bahkan ada manusia yang menggantungkan hidupnya di atas roda kendaraannya dalam mencari nafkahnya dengan melakukan safar kemana-mana, seperti supir bus antar daerah, pilot pesawat dan lainnya. Mereka menghabiskan waktunya dalam safar sehingga mereka sangat membutuhkan ilmu syar’i agar bisa menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah.
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana telah menyempurnakan agamanya dan telah menetapkan beberapa aturan ketika sesorang bersafar. Allah -Ta’ala- memberi dispensasi bagi orang yang bersafar dibanding orang yang mukim dalam melaksanakan kewajiban. Oleh sebab itu, pada edisi kali ini kami akan sajikan beberapa adab ketika bersafar sehingga safar kita bisa bernilai ibadah.
1.       Anjuran berpamitan  bagi orang yang hendak bepergian.
Ketika sseseorang hendak bepergian, dianjurkan untuk berpamitan kepada keluarga, kerabat dan kawan-kawan. Sebab Allah menjadikan berkah di dalam doa mereka. Inilah sunnah yang banyak dilupakan oleh kaum muslimin pada hari ini, yaitu melepas kepergian dengan doa yang telah diajarkan oleh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Qoza’ah berkata, “Ibnu umar pernah berkata kepadaku,’ marilah kulepas kepergianmu sebagaimana Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- melepas kepergianku,
 
“Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanahmu dan penuntup amalmu”.[HR. Abu Dawud (2600). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 14)]
Al-Imam Ath-Thibiy -rahimahullah- berkata, “Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- menjadikan agama dan amanah seseorang sebagai titipan, karena di dalam safar seseorang akan tertimpa rasa berat, dan takut sehingga hal itu menjadi sebab tersepelekannya sebagian perkara-perkara agama. Lantaran itu, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- mendoakan kebaikan bagi orang yang safar berupa bantuan dan taufiq. 

Seseorang dalam safarnya tersebut tak akan lepas dari kegiatan yang ia perlukan di dalamnya berupa mengambil dan memberi sesuatu, bergaul dengan manusia. Karena itulah, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- mendoakannya agar dipelihara sifat amanahnya, dan dijauhkan dari sifat khianat. Kemudian, jika ia kembali kepada keluarganya, maka akhir urusannya aman dari sesuatu yang membuatnya buruk dalam perkara agama dan dunianya”. [Lihat Tuhfah Al-Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmidziy (8/338)]
Inilah hikmahnya seseorang saling mendoakan saat seseorang bepergian. Selain itu, berpamitan juga memiliki manfaat lain, yaitu ia merupakan kesempatan untuk memberi wasiat, pesan, dan lainnya. Sebab banyak orang yang pergi, dan tak diketahui lagi rimbanya sehingga putuslah hubungan silaturahim, atau lainnya.
2.   Makruh hukumnya seseorang bepergian sendiri.
Islam menyerukan kepada pemeluknya untuk senantiasa bersatu dan berjama’ah, bukan berpecah belah. Begitu pula ketika bersafar dianjurkan untuk berjama’ah dan berombongan. Oleh karena itu, jika seseorang ingin melakukan suatu perjalanan, maka hendaklah ia mencari teman-teman dalam perjalanan dan jangan ia pergi seorang diri. Sebab dalam perjalanan banyak ditemukan kesusahan, bahaya, dan penderitaan.
Al-Khoththobiy -rahimahullah- berkata, “Orang yang bepergian sendiri, andaikan ia meninggal, maka tidak ada yang memandikannya dan menguburkannya serta mengurus segala sesuatunya. Juga tidak ada orang yang bisa menerima wasiatnya untuk mengurus harta bendanya dan membawanya kepada keluarganya serta tidak ada yang memberi kabar kepada keluarganya. Tidak ada orang yang membantu membawa perbekalannya selama perjalanannya. Sedangkan jika ia pergi bertiga atau berombongan, maka mereka bisa saling membantu, bahu-membahu, berbagi tugas, bergiliran jaga, melaksanankan shalat secara berjama’ah dan memperoleh bagian dari berjama’ah.”[Lihat ‘Aunul Ma’bud (7/125) cet.Daar Ihya' At-Turats Al-Arabiyyah.]
Lantaran itu, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarang seseorang untuk bepergian sendiri  dalam sabdanya,
لَوْ يَعْلَمُ اْلنَّّاسُ مَا فِيْ اْلوَحْدَةِ مَا أَعْلَمُ مَا سَارَ رَاكِبٌ بِلَيْلٍ وَحْدَهُ
 Andaikata manusia mengetahui apa (bahaya) kesendirian sebagaimana yang kuketahui, niscaya tidak ada seorang pengendara pun yang akan berjalan di malam hari dalam keadaan seorang diri. ” [HR. Al-Bukhoriy (no. 2998). ]
Larangan dalam hadits ini mencakup pengendara maupun pejalan kaki. Penyebutan pengendara dalam hadits ini disebabkan karena kebanyakan orang yang bepergian itu memakai kendaraan. Larangan ini pula berlaku pada waktu malam maupun siang hari. Sebab disebutkan dalam hadits ini pada waktu malam, karena malam hari lebih rawan kejahatan dan lebih besar resikonya.
3.      Anjuran untuk menunjuk ketua rombongan dalam sebuah perjalanan
Tatkala melakukan safar secara berombongan maka ia memiliki keterikatan diantara banyak orang. Oleh karenanya, dianjurkan bagi orang yang bepergian secara berombongan dan yang berjumlah tiga atau lebih, agar menunjuk salah seorang dari mereka sebagai ketua rombongan. Tugasnya ialah memimpin dan mengurus segala sesuatu untuk kepentingan mereka bersama. Keputusannya harus dipatuhi oleh seluruh anggota rombongan dengan syarat tidak memerintahkan berbuat maksiat kepada Allah. Hal ini berdasarkan sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ,
 
Apabila ada tiga orang yang keluar dalam sebuah perjalanan, maka hendaklah mereka menunjuk salah satu dari mereka menjadi amir(ketua rombongan).”[HR. Abu Dawud (2608). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 1322)]
4.      Larangan membawa anjing dan lonceng dalam perjalanan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah bersabda,
 
Malaikat tidak mau menemani rombongan yang di dalamnya terdapat anjing dan tidak pula lonceng.”[HR. Muslim dalam Kitab Al-Libas wa Az-Zinah (no. 2113)]
Dalam hadits ini dengan tegas menyatakan larangan membawa anjing dan lonceng ketika bersafar. Sebab akan menghalangi para malaikat menyertai rombongan safar dalam perjalanannya. Hal ini ditunjukkan oleh hadits-hadits yang lain seperti sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tentang anjing,
 
Para malaikat tidak masuk pada suatu rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar.”[HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (3075) Muslim Shohih-nya (3929)]
Adapun sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tentang lonceng, karena lonceng adalah seruling setan. Hal ini dengan jelas dikatakan oleh Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam sabdanya,
 
Lonceng adalah seruling setan.”[HR. Muslim dalam Kitab Al-Libas wa Az-Zinah (2114)]
Jika para malaikat menjauh dari rombongan, maka hal itu akan menyebabkan keberkahan juga hilang karena melakukan larangan dan juga membawa lonceng. Lalu bagaimana pula dengan orang yang bersafar dengan membawa alat-alat musik atau mendengarkan musik dari awal safarnya sampai ke tujuan? Para malaikat tentu akan lebih menjauh lagi.
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda dalam mengharamkan musik,
 
Akan ada beberapa kaum diantara ummatku yang akan menghalalkan zina, kain sutera (bagi laki-laki), khomer, dan musik“. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (5590), dan Abu Dawud dalam Sunan-nya (4039)]
Hendaknya safar yang kita lakukan bersih dari anjing, lonceng, musik, dan segala sesuatu yang dibenci oleh Allah -Azza wa Jalla-.
5.      Larangan bepergian tanpa ada mahram bagi wanita.
Di dalam syariat Islam, seorang wanita tidak boleh bersafar tanpa disertai oleh mahramnya. Sebab hal itu akan menimbulkan fitnah (malapetaka) bagi dirinya dan para lelaki yang ada disekelilingnya. Dengan adanya mahram bagi wanita ketika bersafar, mak ia akan terlindungi dan terawasi serta ada yang mengontrolnya. Sebab orang yang berhati busuk itu banyak dan orang yang matanya jelalatan itu jauh lebih banyak lagi. Oleh karenanya, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
 
Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sepanjang sehari semalam tanpa ditemani mahram. [HR. Al-Bukhari(1088)]
Bahkan Ibnu Abbas -radhiyallahu anhu- pernah mendengar Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
 
“Jangan sekali-kali seorang lelaki berada di tempat yang sepi dengan seorang wanita, dan jangan sekali-kali seorang wanita safar (bepergian jauh), kecuali bersama mahramnya.”
Kemudian ada seorang lelaki berdiri seraya berkata, “Ya Rasulullah, aku sudah mendapat tugas dalam perang begini dan begini,sementara istriku pergi haji. Beliau lantas bersabda,”Berangkatlah pergi haji berrsama istrimu!!”. [HR.Al-Bukhari (3006)]
Hadits diatas adalah dalil yang paling tegas menunjukkan haramnya seorang wanita bersafar tanpa ada mahram yang meyertainya. Sebab Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- lebih mendahulukan sahabatnya untuk menemani istrinya pergi berhaji daripada ikut berperang.
Al-Imam Abu ZakariyaAn-Nawawi -rahimahullah- berkata,”Tindakan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut mengandung konsep mendahulukan yang lebih penting diantara hal-hal yang bertentangan. Tatkala kepergiannya di medan perang bertabrakan dengan kepergian istrinya menunaikan ibadah haji, maka didahulukanlah ia untuk menemani istrinya. Sebab tugas di medan perang dapat digantikan oleh orang lain, sedang menemani istri pergi haji tidak bisa digantikan oleh siapapun.”[Lihat Al-Minhaj Syarah Shohih Muslim (9/93)]
 
Sumber: abul-harits.blogspot.com